Mataku memburam tanpa pertanda.
Ah, air mata itu datang tanpa permisi lagi.
Apakah karena ingatan tentangmu? Kurasa tidak.
Apakah aku sedang merindukan dia? Bukan juga.
Bukan sedih atau pun bahagia yang membuncah.
Ada haru yang menyeruak tiba-tiba saat kudengar suara piano itu.
Hanya lima nada, bahkan lirik pun belum terdengar.
Mengapa sentakan itu terasa sampai pintu kewarasanku?
Apa ini sentimentilku semata?
Apakah lagu dan film itu penyebabnya?
Sesederhana itukah?
“Dasar gila,” mungkin kau akan bilang begitu.
Haruskah aku memaki agar tetap terjaga?
Namun mata ini tetap berair tanpa bisa kuhentikan.
Frasa-frasa yang tak sumbang itu mengetuk keras otakku,
Dan aku makin tak mengerti apa yang sedang terjadi.
8-10 Februari 2018

QuotesCreator
Advertisements